Assalamu 'Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
"HIDUP BUKAN TENTANG SEBERAPA JAUH KAKIMU MENYEBRANGI LAUTAN DUNIA INI TAPI HIDUP ADALAH TENTANG SEDALAM APA IMANMU DAPAT MENENGGELAMKANMU PADA HAKIKAT-NYA"
Perkenalkan nama saya Sumitra Dewi Hasibuan. Saya berasal dari Sumatra Utara,Medan di sebuah desa yang bernama Sitaratoit. Sekarang saya menjadi salah satu mahasiswa dari STIQ Almultazam. Saya berasal dari keluarga yang sangat sederhana. Hidup selama 22 tahun ini memberikan saya banyak pelajaran yang tak saya dapatkan di bangku sekolah.Banyak mengalami tantangan dan masalah membentuk saya menjadi pribadi yang lebih mandiri dan lebih menerima apa adanya.Perjalanan ke stiq almultazam ini adalah sebuah anugrah dan keajaiban bagi diri saya sendiri. Kenapa saya mengatakan demikina? Yah, karna saya merasakan bagaimana indahnya cara allah menghantarkan saya sampai pada titik ini
Dulu,saya hanyalah seorang anak yang bermimpi ingin mengumpulkan uang sebanyak banyaknya untuk membahagiakan orang tua khususnya ibu saya dan tak pernah terbesit sedikitpun untuk kuliah seperti sekarang ini.Bukan karna tidak ingin kuliah,namun saya menyadari bagaimana keadaan saya yang tak memungkinkan untuk kuliah. Dari segi biaya maupun keadaan keluarga seolah tak memungkinkan saya kuliah walau hanya sekedar bermimpi.
Bermula dari smp,saya bukanlah anak yang terlalu suka dengan hal hal yang berkaitan dengan agama,saya bukan terlahir dari keluarga yang paham agama. Dari SMP ,saya lebih menyukai pelajaran yang berhubungan dengan angka seperti matematika atau fisika. Niat untuk masuk pesantren tidak ada sama sekali,mungkin karna keluarga saya tidak ada yang alumni pondok atau doktrin tentang mahalnya biaya pondok.
Namun keajaiban sebuah hidayah datang pada saya di bulan Ramadhan, ketika saya duduk di kelas 3 SMP. Dibulan suci itu,saya bermimpi hal yang sangat mengerikan sehingga membuat saya takut dan berfikir tentang bagaimana dunia ini semakin menjauhkan saya dari Allah. Setelah berfikir dan merenung,akhirnya muncul niat untuk masuk pesantren dan langsung mengutarakan niat itu pada ibu saya.Awalnya terbesit rasa ragu dan was was untuk masuk ke pesantren,banyak hal yang menjadi pertimbangan saya termasuk dalam hal biaya,ada rasa takut membebani orang tua.Namun ditengah kekhawatiran dan keraguan itu saya mendapat pencerahan dari wali kelas saya yang mengatakan bahwa setiap anak punya rezekinya masing masing dan allah akan mempermudah jalan orang orang yang menuntut ilmu.
Seiring berjalanan waktu rasa ragu dan takut itu tetap ada,banyak rintangan dan ujian yang membuat saya ingin membatalkan niat masuk pesantren.Namun lagi lagi Allah kembali mengulurkan bantuannya melalui sering terbangun di tengah malam. Untuk pertama kalinya di hidup saya saat itu shalat tahajjud. Ketika shalat pertama itu dalam hati lirih mengucap “ya allah hamba ingin dekat dengan-Mu maka mudahkan dan kuatkan hamba dalam menempuh jalan menuju pesantren ini”. Hal yang pertama saya rasakan setelah shalat itu adalah ketenangan dan kelapangan hati dalam menghadapi segala ujian dan tantangan yang ada.
Itulah kehidupan ,terkadang ekspektasi tak selalu sesuai dengan realita. Dalam fikiran saya kehidupan pondok itu hanya tentang Allah, Alquran dan pastinya jauh dari lawan jenis. Namun nyatanya malah sebaliknya. Sempat marah dengan keadaan,tak terima dari takdir yang nyatanya adalah buah dari doa saya untuk masuk ke pesantren tersebut.Tidak ingin berlarut larut dalam kekecewan,akhirnya saya memilih untuk bangkit sendiri karna saya yakin perubahan itu pilihan kita.Saya memilih untuk berubah dengan mulai membuka alquran dan belajar menghafal sendiri,mulai suka melihat dakwah ustadz adi hidayat sebagai motivasi mengahafal saya,dan mulai belajar bahasa arab dari tetangga saya yang masih kelas 2 smp walau hanya beberapa kali sebab dia harus kembali ke pondoknya sedangkan saya libur corona.
Ketika kembali masuk ke pesantren,saya mulai memiliki kebiasaan menyendiri saat jam istirahat di mushalla sekedar untuk membaca dan mengahafal alqur'an. Hingga ketika keinginan menjadi pengahfal quran itu muncul saya berdoa di waktu dhuha “Ya Rabb,tolong tempatkan hamba pada tempat yang membuat hamba jauh dari lawan jenis dan dekat dengan-Mu dan dekat dengan alqur'an.Ya Rabb tempatkan hamba di suatu tempat yang mana setiap ada perkumpulan bukan membahas tentang keburukan orang lain tapi membahas tentang-Mu dan tentang kemahaagungan-Mu”
Saya pun mulai mencari informasi tentang tempat tempat penghafal alqur'an. Banyak info yang saya dapatkan namun sedikit mencipta ragu karna masalah biaya, hingga informasi tentang STIQ Almultazam terdengar dari teman seangkatan saya.Tempatnya emang jauh dari rumah saya namun saya sangat tertarik,karna doa doa saya slama ini seolah jawabannya ada di stiq almultazam,bisa dekat dengan alquran dan jauh dari lawan jenis sekaligus beasiswa dan saya mendapatkan kelebihan lain yaitu sekalian kuliah yang mana tak pernah terbesit dalam fikiran saya untuk kuliah karna sadar dengan keadaan ekonomi keluarga. Namun ada hal lain yang membuat saya was was kembali ,yakni tentang targetan hafalan untuk mendapatkan beasiswa penuh.Ragu dan pesimis dengan kemampuan sendiri karna dalam angan saya menghafal 1 juz itu butuh satu semester sedang dalam catatanya pada semester pertama harus dapat 6 juz. Ragu dan ingin mundur namun lagi lagi keyakinan itu kembali muncul, seolah palung hati mengucap “yakinlah,ketika kita mulai melangkah karna Allah maka setiap ada persimpangan pasti Allah tunjukkan jalan yang benar”
Akhirnya saya menguatkan tekad dan mulai menyiapkan segala keperluan dan sayarat masuk ke STIQ Almultazam. Segala niat baik pasti akan selalu Allah uji keyakinan dan kesiapan kita. Itulah yang saya rasakan. Ketika mengurus berkas berkas dan persyaratannya banyak sekali kendala dan ujian silih berganti. Namun dibalik kendala itu saya yakin Allah pasti takkan menyusahkan orang orang yang memiliki niat yang baik.Ujian bukan hanya datang ketika mengurus berkas berkas namun ketika hendak berangkat juga saya kembali diuji Allah dengan ibu yang sakit saat itu.Dilema rasanya harus pergi jauh dari sosok yang berharga di hidup saya dengan keadaan kurang sehat itu,rasanya ingin menunda keberangkatan namun ibu saya kembali meyakinkan saya seraya mengucap “gakpapa nak berangkat aja,yang penting baik baik disana belajarnya” rasanya bercampur aduk kala mendengar itu,antara rasa takut tidak bisa membanggakan ibu dan tidak rela meninggalkan ibu dalam keadaan seperti itu. Satu pesan dari saudara saya yang membuat saya semakin bersemangat untuk berangkat “ lihat dek,ketika mamakmu mengantarmu pergi,dia lagi dalam keadaan sakit,usahakan nanti ketika mamakmu menunggu kepulangan mu dia dalam keadaan bangga dan bahagia karna prestasimu”
Hingga akhirnya disinilah saya,di tempat terbaik dari doa doa tulus saya slama ini.Segala doa yang dimunajatkan slama ini terhimpun di stiq STIQ Almultazam. Tempat yang jauh dengan lawan jenis,dekat dengan alquran,bahkan bisa dikatakan sangat dekat sebab itulah rutinitas sehari hari disini, dan slalu ada hal hal yang membuat saya merasa semakin dekat dengan Allah disini
Disini,di STIQ Almultazam guru guru dan dosen dosen memiliki keistimewaan dan keunikannya masing masing. Dosen dan guru disini bukan hanya sebatas tenaga pengajar materi seputar perkuliahan saja,tapi mereka bagaikan orangtua kami.Mereka tidak hanya sebatas berfikir tentang berapa materi yang mereka dapatkan ketika mengajar kami tapi mereka selalu berfikir tentang berapa banyak materi yang dapat mereka berikan kepada kami.Mereka layaknya orang tua yang senatiasa memikirkan masa depan anak anaknya,mereka selalu memberikan nasehat terbaiknya untuk kami supaya tumbuh jiwa bijaksana dalam diri kami.Namun diantara semua dosen yang ada ada 2 sosok yang sangat memotivasi saya pribadi
1.ustadz Dudung abdul karim
2. Ustadz Ari Muhammad Ridwan.
Beliau adalah sosok motivator terbaik dan penyemangat bagi saya tanpa beliau mengatakan semangat sekalipun. Beliau bukan orang yang selalu mengatakan “hidup ini penuh dengan tantangan maka jalanilah pasti semua akan terlewati satu persatu” namun ketika melihat beliau kalimat itu seolah langsung tertancap di benak saya. Dari beliau saya belajar tentang ketegaran dalam menghadapi kehidupan. Banyak hal yang belaiu ajarkan, bukan hanya tentang materi pelajaran saja, tapi tentang bagaimana cara kita untuk slalu menjaga husnudzan kita kepada allah dalam keadaan apapun. Beliau memliki kehidupan yang banyak rintangan dalam hidupnya namun sebanyak apapun rintangannya seolah segitu banyak juga ridha dan ikhlas beliau.Hal yang paling unik dari beliau adalah ketika membahas tentang suatu kejadian apapun maka beliau selalu menyangkut pautkannya pada yang maha kuasa, Allah. Semoga Allah selalu meluaskan rasa sabar dan menguatkan pundak beliau dalam menjalani kehidupan ini.
Bagi setiap anak yang merasakan kurangnya peran seorang ayah,maka ketika melihat beliau dan mendengar segala untaian kalimat beliau maka akan memahami peran ayah yang sesungguhnya. Beliau layaknya ayah yang selalu memantau perkembangan anak anaknya, yang selalu memberikan nasehat nasehat terbaik sebagai petunjuk jalan kebenaran. Beliau salah satu contoh teladan bagi saya, setiap kalimat yang terucap dari beliau menumbuhkan semangat tersendiri dalam hati saya,setiap tutur katanya mengahantarkan saya untuk lebih memahami konsep kehidupan sehingga membuat saya semakin kenal diri sendiri dan kenal Allah. Beliau bukan hanya dosen pengajar formalitas tapi beliau totalitas. Beliau mengajarkan ilmu ilmu yang tak saya dapatkan di bangku sekolah selama ini. Semoga allah slalu menjaga dan memudahkan segala urusan beliau,Amin.
2. Ustadz Ari Muhammad Ridwan.
Beliau adalah sosok motivator terbaik dan penyemangat bagi saya tanpa beliau mengatakan semangat sekalipun. Beliau bukan orang yang selalu mengatakan “hidup ini penuh dengan tantangan maka jalanilah pasti semua akan terlewati satu persatu” namun ketika melihat beliau kalimat itu seolah langsung tertancap di benak saya. Dari beliau saya belajar tentang ketegaran dalam menghadapi kehidupan. Banyak hal yang belaiu ajarkan, bukan hanya tentang materi pelajaran saja, tapi tentang bagaimana cara kita untuk slalu menjaga husnudzan kita kepada allah dalam keadaan apapun. Beliau memliki kehidupan yang banyak rintangan dalam hidupnya namun sebanyak apapun rintangannya seolah segitu banyak juga ridha dan ikhlas beliau.Hal yang paling unik dari beliau adalah ketika membahas tentang suatu kejadian apapun maka beliau selalu menyangkut pautkannya pada yang maha kuasa, Allah. Semoga Allah selalu meluaskan rasa sabar dan menguatkan pundak beliau dalam menjalani kehidupan ini.
Disinilah kami berkumpul, menanti dengan penuh semangat, mendengarkan dengan penuh hikmat. Proses perkuliahan.jika banyak yang mengatakan bahwa kuliah itu membosankan dan membuat pusing maka saya mengatakan itu tidak berlaku di kelas ini. Disini bukan hanya sharing tentang materi pelajaran tapi juga diselingi dengan motivasi motivasi dari orang orang terbaik yang ada di STIQ Almultazam ini, tidak membosankan,sebab ada senda gurau yang mengandung ilmu didalamnya. Kami kuliah mulai dari jam 1 siang setelah agenda menghafal alquran. Kuliah mulai dari hari senin – jum’at. Kami tidak dipusingkan dengan banyak teori teori dari para dosen, tidak juga di bebani dengan revisi makalah,mungkin ada perbaikan tapi mereka (dosen kami) menegur dan memperbaikinya dengan cara yang baik sehingga membuat kami semakin mengetahui dan semakin memperbaiki segala kesalahan.
selain mendapat ilmu di kelas perkuliahan kami juga mendapatkan ilmu dari kegiatan stadium general yang sering diagendakan oleh pihak stiq dan diisi oleh orang hebat dan memiliki ilmu yang sangat luar biasa
seorang penghafal quran tidak hanya melulu mengahafalkan lembar demi lembar alquran saja tapi juga harus bisa menybarkan isi dari pada alquran.Dan di STIQ Almultazam ini saya dilatih melalui kegiatan UKM LDK untuk tampil menjadi seorang da'iyah menyebarkan ajaran alquran
Juga bagaimana caranya menjadi wanita tangguh dan kuat juga dilatih di STIQ Almultazam melalui UKM panahan.Bukan hanya sebatas olahraga,namun panahan juga merupakan sunnah yang rasul anjurkan untuk di lakukan
Di STIQ Almultazam bukan hanya fokus pada alquran atau perkuliahan saja,namun disini juga mahasiswa dibentuk jiwa kepeminpinannya melalui organisasi.BEM(Badan Eksklusif Mahasiswa) adalah salah satu organisasi yang memiliki peran besar dalam melaksanakan tugas tugas yang ada di stiq almultazam. Bisa dikatakan sebagai tangan kanan para atasan. Di bem ini dibentuk jiwa tanggung jawab, disiplin, dan mandiri sertalebih matang dalam menyelesaikan permasalahan permasalahan baik permasalahan internal ataupun eksternal.Organisasi lain yang ada di sini adalah dpm (dewan perwakilan mahasiswa),organisasi yang menampung segala aspirasi dari mahasiswa dan organisasi yang selalu mencoba untuk menyuarakan pendapat pendapat mahasiswa kepada atasan
Moment yang paling mengharukan di STIQ Almultazam ini adalah moment ketika khatam alquran. Segala rasa bangga dan sedih bercampur padu.Bangga mungkin ada ketika momen ini namun ada terbesit rasa takut tidak bisa menjaga hafalan yang sudah ada.moment seperti ini akan selalu dibanjiri air mata,bukan hanya air mata dari yang sedang khatam namun yang menyimak juga merasakan suasana haru itu,sebab disini kita melihat bagaimana perjuangan dan upaya teman teman semuanya
Sering disebut dengan nama Asix generation.Sebuah kumpulan manusia yang asal dan latar belakang berbeda beda. bertemu karna pendidikan dan tujuan yang sama di STIQ Almultazam.Banyak hal yang ingin saya gambarkan tentang angkatan ini.Kami bukan hanya mahasiswa yang fokus pada jalannya masing masing tapi kami adalah kaki yang sama melangkah dan tangan yang saling merangkul serta menggenggam untuk mencapai tujuan bersama.Masalah pasti ada,ujian yang hampir meretakkan kebersamaan itu pasti ada,namun itulah Asix generation sebanyak apapun masalah yang ada maka lebih banyak solusi yang kami usahakan ,,,,karna kami adalah ,,,
Juga bagaimana caranya menjadi wanita tangguh dan kuat juga dilatih di STIQ Almultazam melalui UKM panahan.Bukan hanya sebatas olahraga,namun panahan juga merupakan sunnah yang rasul anjurkan untuk di lakukan
Di STIQ Almultazam bukan hanya fokus pada alquran atau perkuliahan saja,namun disini juga mahasiswa dibentuk jiwa kepeminpinannya melalui organisasi.BEM(Badan Eksklusif Mahasiswa) adalah salah satu organisasi yang memiliki peran besar dalam melaksanakan tugas tugas yang ada di stiq almultazam. Bisa dikatakan sebagai tangan kanan para atasan. Di bem ini dibentuk jiwa tanggung jawab, disiplin, dan mandiri sertalebih matang dalam menyelesaikan permasalahan permasalahan baik permasalahan internal ataupun eksternal.Organisasi lain yang ada di sini adalah dpm (dewan perwakilan mahasiswa),organisasi yang menampung segala aspirasi dari mahasiswa dan organisasi yang selalu mencoba untuk menyuarakan pendapat pendapat mahasiswa kepada atasan
Moment yang paling mengharukan di STIQ Almultazam ini adalah moment ketika khatam alquran. Segala rasa bangga dan sedih bercampur padu.Bangga mungkin ada ketika momen ini namun ada terbesit rasa takut tidak bisa menjaga hafalan yang sudah ada.moment seperti ini akan selalu dibanjiri air mata,bukan hanya air mata dari yang sedang khatam namun yang menyimak juga merasakan suasana haru itu,sebab disini kita melihat bagaimana perjuangan dan upaya teman teman semuanya
Sering disebut dengan nama Asix generation.Sebuah kumpulan manusia yang asal dan latar belakang berbeda beda. bertemu karna pendidikan dan tujuan yang sama di STIQ Almultazam.Banyak hal yang ingin saya gambarkan tentang angkatan ini.Kami bukan hanya mahasiswa yang fokus pada jalannya masing masing tapi kami adalah kaki yang sama melangkah dan tangan yang saling merangkul serta menggenggam untuk mencapai tujuan bersama.Masalah pasti ada,ujian yang hampir meretakkan kebersamaan itu pasti ada,namun itulah Asix generation sebanyak apapun masalah yang ada maka lebih banyak solusi yang kami usahakan ,,,,karna kami adalah ,,,
ASIX GENERATION,,,,مجتهدون في الدنيا ولأخرة
semoga kebersamaan ini slalu terjaga ya sampai syurga-Nya kelak dan bisa mewujudkan segala mimpi dan harapan kita semua,Amin
semoga kebersamaan ini slalu terjaga ya sampai syurga-Nya kelak dan bisa mewujudkan segala mimpi dan harapan kita semua,Amin
Inilah realita yang terjadi di STIQ Almultazam dari saya pribadi,disini sebenarnya saya bukan hanya menemukan tempat menuntut ilmu,namun saya menemukan keluarga baru disini.Jadi untuk teman teman yang punya niat untuk berhijrah maka disinilah tempatnya karna motivasi menjadi lebih baik itu seolah menjadi santapan kami setiap hari.Jika teman teman ingin menajadi lebih dekat dengan alquran sebagai penghafal dan hamilul qur'an maka disinilah tempatnya,karna alqur'an disini menjadi salah satu sahabat sehari hari
Untuk info lebih lanjut bisa dibuka akun media sosial STIQ Almultazam:
More info stay tune at :
FB : Stiq Al multazam Kuningan http://www.facebook.com/stiqalmultazamkng
IG : @stiqalmultazam https://instagram.com/stiqalmultazamofficial?igshid=NTc4MTIwNjQ2YQ==
@stiqalmultazam https://instagram.com/stiqalmultazamofficial?igshid=NTc4MTIwNjQ2YQ==
Youtube : STIQ Al Multazam Official https:www.youtube.com/c/STIQAlMultazamOfficial
Ttap istiqomah di jlan kebaikan yaaa ukhtyyy
BalasHapusMASYA ALLAH
BalasHapuswihhh neng sumimitt
BalasHapusBaarakallah Sumiw, semangaat troooss
BalasHapusMasyaallah menyala
BalasHapusGolden ticketttt💗
BalasHapusmasyaallah tabaarakallah
BalasHapusMasyallah Summiit
BalasHapusMasyaallah neng sumii
BalasHapusmasyaallah ka sumii
BalasHapusmasyaa allah
BalasHapusdaebakkkk :}
masyaallah, semangat bou cantik
BalasHapus